Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

TIPS SEPUTAR ILMU LABORATORIUM DAN APLIKASI DI LAPANGAN

Tips-tips Seputar Ilmu Laboratorium bagi teman-teman laboratorium kesehatan/klinik : 1. Hitung jenis leukosit dengan jumlah leukosit dibawah 3000/mm3 darah. Caranya : biarkan darah mengendap dan terpisah antara eritrosit dan plasma. Pipet cairan tengah darah (buffycoat) dengan pipet atau mikropipet, letakkan diatas objek glass dan buat hapusan darah dan warnai. Dijamin pasti mudah untuk menemukan leukosit. Tips ini hanya berlaku untuk hitung jenis leukosit (diff count). 2. Urine untuk periksa narkoba. Kadang kita harus memastikan urine atau air teh terhadap spesimen yang dikumpulkan dari pasien. Untuk memastikan bahwa spesimen tersebut urine atau bukan, maka lakukan uji skrining BaCl2 10% milik reagent bilirubin Harrison, bila terjadi endapan kabut putih berarti memang urine karena dalam urine banyak carbonat, phosphat dan sulfat. Cara spesifik dengan reagent kreatinin kimia darah (Asam pikrat+NaOH), 2 ml urine + 1 tetes reagen kreatinin, maka akan terbentuk warna orange. Hal ini karen...

Validasi Analitik Hematology Analyzer

Upaya untuk mengkoreksi alat hematology analyzer merupakan sebuah upaya yang baik karena kita tahu bahwa tidak semua alat luput dari kesalahan dan ketidaktelitian. Kita tahu bahwa sebenarnya cara manual merupakan cara rujukan terbaik untuk mengkoreksi ini, disamping perlu adanya trik sedikit untuk menilai dan memilah kesalahan yang mungkin terjadi saat pengerjaan dengan metode hematology analyzer. Biasanya laboratorium dengan volume pemeriksaan pasien yang besar, kadang dapat melupakan hal-hal dan tips yang akan saya ulas ini. Untuk itu marilah coba baca ulasan berikut ini agar anda semua memahami tahapan-tahapan kesalahan yang terjadi. Intinya saya mengajak anda semua untuk bekerja sesuai dengan protap dan good laboratory practise. Berikut ulasannya. Validasi analitik untuk alat hematology analyzer diperlukan karena : 1. Hasil cell counter mungkin tidak tepat 2. Merupakan tanggung jawab staf laboratorium 3. Wajib mengetahui kejanggalan suatu hasil pemeriksaan. 4. Merupakan bagia...

Sel Epithel (Epithelial Cell) Sedimen Urine

Dalam memeriksa sedimen urine dilaboratorium klinik, tentu kita diwajibkan melaporkan adanya sel epitel dan komponen lainnya. Berikut ini saya ulas sedikit tentang macam-macam sel epitel yang sering ditemukan dan jarang ditemukan dalam sedimen urine. moga bermanfaat bagi para analis sekalian. 1. Epitel Skuamus (Squamous Epithelial Cell) Sel epitelium skuamus (bersisik) adalah sel-sel yang paling besar ditemukan dalam urine normal. Sel skuamus yang terlihat dalam urine normal biasanya tidak berasal dari saluran kemih. Hanya dua dari tiga uretra laki-laki ditemukan sel-sel squamous, karena umumnya pada saluran kemih ditemukan sel-sel transisional, kubik, atau silinder. Sel skuamus ini terlihat sebagai sel-sel tipis, datar (kempes), terlihat bersisik, persegi panjang tidak beraturan, biasanya dengan satu garis besar tidak beraturan atau bersudut dan suatu inti yang kecil, menyerupai batu permata berlian, sitoplasma besar namun inti relatif kecil (perbedaan dengan sel renal tubular). Dalam...

Pemeriksaan Analisa Sperma

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Yang diartikan mani atau semen (sperma) ialah ejakulat berasal dari seorang pria berupa cairan kental dan keruh, berisi sekret dari kelenjar prostat, kelenjar-kelenjar lain dan spermatozoa. Pemeriksaan sperma merupakan salah satu jalan yang termudah untuk mengetahui tingkat kesuburan/fertilitas dan infertilitas seorang pria. Tingkat kesuburan ini memberi kesan, akan kemampuan seorang pria untuk memperoleh keturunan. Sudah jelas bagi kita semua bahwa seorang pria dengan tingkat kesuburan yang rendah atau dengan kata lain steril sulit baginya untuk memperoleh keturunan, demikian juga sebaliknya. Oleh karena hal tersebut diatas, maka seyogyanyalah seorang pria memeriksakan dirinya untuk mengetahui tingkat kesuburannya. Andrologi Menurut kamus kedokteran artinya ilmu tentang pria dengan objek sistem reproduksi pria. Jadi Andrologi adalah disiplin ilmu kedokteran yang bergerak dalam bidang sistem reproduksi pria, dimulai dari kandungan sampai dewasa, berbagai ke...

Trouble Shooting Laboratorium

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan laboratorium : 1. Pengambilan Sampel Darah. - Apakah petunjuk pengambilan sampel telah ditaati pasien (puasa/tidak puasa, pasien dalam keadaan tenang, pemberian obat dihentikan, waktu yang tepat,dsb) - Apakah terjadi hemolisa, misal kemacetan vena, pengeluaran darah terlalu cepat atau darah didiamkan terlalu lama? - Apakah sampel terkontaminasi karena tabung kurang bersih ? - Apakah sampel tertukar ? - Apakah pengukuran dilakukan dengan serum yang hemolitik, ikterik atau lipemik ? Pemecahan : Sebaiknya pasien diberi penjelasan tentang puasa, Harus diperhatikan juga pada pengambilan darah, tabung yang digunakan, dan pemberian etiket pada tabung sampel. 2. Reagensia. a. Penyimpanan Reagensia. - Perhatikan apakah tanggal kadaluarsa atau stabilitas reagensia telah terlampaui? - Apakah cara penyimpanan reagensia sesuai petunjuk (sinar, suhu, tertutup rapat)? Pemecahan : Untuk menghindari kesalahan, pakailah selalu tes kit yang baru...

Test Sensitivitas Bakteri

PEMERIKSAAN SENSITIVITAS Tujuan : 1. Untuk mengetahui obat-obat yang paling cocok (paling poten) untuk kuman penyebab penyakit terutama pada kasus-kasus penyakit yang kronis. 2. Mengetahui adanya resistensi terhadap berbagai macam antibiotik. Penyebab kuman resisten terhadap antibiotik : 1. Memang kuman tersebut resisten terhadap antibiotik yang diberikan. 2. Akibat pemberian dosis dibawah dosis pengobatan. 3. Akibat penghentian obat sebelum kuman tersebut betul-betul terbunuh oleh antibiotik. Pada pemeriksaan Sensitivitas dapat dikerjakan antara lain : A. Dilusi cair / Dilusi Padat Prinsipnya : antibiotik diencerkan hingga diperoleh beberapa konsentrasi Pada dilusi cair masing-masing konsentrasi obat ditambah suspensi kuman dalam media. Pada Dilusi padat pada tiap konsentrasi obat dicampur dengan media agar lalu ditanami kuman. B. Difusi Media : Agar Mueller Hinton. Pada metode ini ada beberapa cara : 1. Cara Kirby Bauer a. Diambil beberapa koloni kuman dari pertumbuhan 24 jam pada ag...

APLIKASI LABORATORIUM

• Klinikal dan laboratorium diagnosis, sangat dinamis dan proses interaksi. • Banyak kasus yang berhubungan dengan pasien di laboratorium. • Dalam hal ini gejala-gejala khas, merupakan awal pada pemeriksaan yang tepat sehingga nantinya diagnosis laboratorium diperlukan. • Bahan-bahan yang dikirim ke laboratorium berupa sampel klinik seperti darah, urine dan cairan tubuh lainnya, dikumpulkan untuk di analisis, dikirim ke tempat berbeda dalam laboratorium sesuai bidang, yaitu mikrobiologi, kimia klinik, hematologi dan imunohematologi. • Clinical Laboratory Scientist (CLS) merupakan sebutan analis laboratorium di Amerika. • Fungsi utama : melakukan prosedur pemeriksaan laboratorium berupa spesimen darah dan cairan tubuh lainnya. • Beberapa pertimbangan dalam pemeriksaan laboratorium :  Membantu dalam penegakkan diagnosis  Manajemen penyakit dari pasien  Health assessment Individu (Medical Check up) • Clinical Pathologist = Consultant, ahli Patologi, berfungsi menilai hasil pemeriksaan ...